Minggu, 29 April 2012

29 April 2012

Minggu pagi yang tidak seperti biasanya selama bulan april ini, di rumah nonton kartun. walaupun gitu, tetp aja malem harinya gua harus kembali berjuang mencari rupiah. Harus tetep semangat di setiap harinya, supaya kerjaan menghasilkan sesuatu yang indah. Pagi ini bangun jam setengah 4 lagi, sama kaya kemaren, dan sama2 belom sholat isya. 

Bangun tidur yaa langsung wudhu trus sholat isya. Aataghfirullah, dua hari berturut2 sholat isya jam setengah 4. Tetep dengan hati yang berbunga bersama orang spesial. Orang spesial yang baru dikenal dengan detail selama satu bulan terakhir. Rani Okta Nurlaela, itulah namanya. Dia adalah semangat gua yang baru dan masa depan gua juga.

Gua berharap banyak sama dia, meskipun baru kenal. Berharap jadi masa depan gua juga. Penyemangat di saat kerja supaya tetep lebih baik. "THIS IS THE REALLY ONE", kata2 yang cocok buatnya.  Sempet ada sedikit masalah, tapi gua bilang ke dia, "masalah itu adalah cara kita untuk menjadi lebih baik dan dia menerimanya". 

Ada yang lucu saat gua nanya alamatnya. Rani ga mau ngasih tapi gua tetep minta alamatnya. Gua bilang aja alamat itu supaya saat gua ngelamar dia ga bingung nyari2 rumahnya. Ehh, jadinya malah ngomongin soal nikah. Dia nanya, "serius??". Dan gua pun jawab, "Serius lah". Dia bilang lagi, "biasanya cowo muda ga suka ngomongin yang namanya pernikahan". Pendapat itu bukan jawaban dari semua cowo muda juga kan. Kalo gua, lebih baik menikah terlebih dahulu baru pacaran. 

Menikahnya itu juga harus mempertimbangkan masalah mapan dan udah bisa membahagiakan keluarga atau belom. Kata2 yang rani kasih dan berhasil buat gua berpikir, apakah gua udah siap untuk maju dan menjadi mapan kalo ingin jadi pasangannya?? Makasih rani, kamu udah ngasih sesuatu yang berharga walaupun ga secara langsung. 

Saat gua nulis ini, ceritanya gua lagi diem2an nih sama dia. Lucu banget tingkahnya, walaupun dia setahun umurnya lebih tua dari gua, tapi dia tetep bisa bikin lucu. Wajahnya juga bikin semangat sih. Rani is the best, itu menurut gua saat ini dan berharap untuk seterusnya. 

Rani, I love you.

Jumat, 27 April 2012

Stamford Bridge






           

Reaksi Dunia Atas Keberhasilan Chelsea Menumbangkan Barcelona

Keberhasilan Chelsea menumbangkan Barcelona dengan agregat 3-2 di semifinal Liga Champions mengundang reaksi dari semua belahan dunia. Apa kata para penggemar Liga Inggris dan bagaimana pula ucapan para fans Liga Spanyol?

Reaksi Dunia


Dengan strategi menumpuk delapan pemain dalam jarak 20-30 meter dari gawang, Chelsea berhasil menahan imbang Barcelona. Dalam dua laga semifinal, El Barca yang biasanya begitu bebas menembak ke gawang, cuma diberi kesempatan 12 kali. Cuma 2 gol yang berbuah. Itu pun bukan dari barisan penyerang El Barca, melainkan dari Sergio Busquets dan Andres Iniesta.
Fans dari Inggris tentu saja menyambut keberhasilan ini sebagai prestasi tersendiri. Misalnya, Reese dari London yang berkomentar, “Saya bukan penggemar Chelsea. Namun, terima kasih sudah memberikan salah satu pertandingan paling menarik dalam beberapa tahun terakhir. Selamat!
Sementara itu, kehadiran Fernando Torres yang menjadi pahlawan dalam laga dini hari tadi juga membuat banyak fans percaya El Nino belum habis. Torres memang gagal mencetak banyak gol seperti ketika berkostum Atletico Madrid dan Liverpool, namun golnya ke gawang Victor Valdes membuktikan keampuhan si nomor 9. Tiba-tiba saja, ia mendapatkan bola dan tiba-tiba pula El Nino mencetak gol. Seorang fans berkata, “(Harga) 50 juta poundsterling terbayar sudah.”
Seorang fans dari London juga berkata, “Barcelona mengingatkan saya pada Arsenal. Terus menyerang, mempertahankan ball possessions, tapi tetap saja kalah. Khusus Ramires, golnya benar-benar berkelas dunia.”
Ada pula yang berkomentar tentang aksi aneh John Terry yang menggunakan lututnya untuk menjatuhkan Alexis Sanchez dari belakang. Katanya, “10 pemain Chelsea di lapangan = pahlawan, John Terry = pecundang.
Reaksi Dunia 2
Sebaliknya, reaksi yang sama sekali berbeda lahir dari fans-fans di Spanyol. Semisal, seorang fans yang berkata sedikit berlebihan, “Victor Valdes, 3 pertandingan, menghadapi 5 tembakan, terbobol 5 kali pula.”
Ada pula yang berkata, “Yang disebut nasib buruk adalah jika kalah sekali. Namun, jika tiga kali tak bisa menang, ini bukan kesialan lagi. Barcelona harus berubah.
Ada pula yang mencoba untuk menganalisis, “Sistem permainan Barcelona sudah usang. Terlalu banyak ball possessions, tapi tidak efektif. Kita juga diuntungkan dua kali (kartu merah John Terry dan penalti Lionel Messi), tapi tidak dapat lolos.”
Nyatanya, Barcelona yang mendominasi leg pertama dan leg kedua, tetap tidak mampu memenangi laga dari Chelsea. Bahkan, dalam tiga partai berturut-turut (ditambah kalah dengan Real Madrid 1-2) pasukan Josep Guardiola kerepotan menjebol gawang lawan meski selalu tampil menyerang.
Nah, bagaimana pendapat Anda? Silakan tulis di kolom komentar.

Barcelona Vs Chelsea 2012: Balasan Semifinal Liga Champions Musim 2008/2009

Rabu dini hari, leg kedua semifinal Liga Champion Barcelona vs Chelsea berakhir 2-2. El Barca gagal menembus final ketiga dalam empat tahun terakhir. Sementara, Chelsea berhasil membalas dendam atas kejadian yang menimpa mereka pada semifinal Liga Champions 2008-2009.
Barcelona vs Chelsea 2012 (2)

Takdir mungkin memiliki jalan tersendiri. 6 Mei 2009, Didier Drogba meledak di depan kamera setelah Chelsea ditahan imbang Barcelona 1-1. Ia dan para pemain Chelsea mengklaim, semestinya wasit Tom Ovrebo menghadiahkan tiga hingga empat penalti. Namun, sang wasit tidak menggubris, dan The Blues rontok hanya satu langkah menuju partai puncak.
Ketika itu, lawan yang dihadapi tak lain tak bukan adalah Barcelona di musim pertama Josep Guardiola menangani klub. Bermain di Stamford Bridge, Chelsea ketika itu cuma membutuhkan satu gol kemenangan untuk menyingkirkan Barcelona. Maklum, di leg pertama di Camp Nou, The Blues berhasil menahan El Barca 0-0. Skenario kemenangan Michel Ballack terjadi di menit 9. Michael Essien sukses membobol gawang Victor Valdes.
Sepanjang pertandingan, meski Barcelona unggul dalam ball possessions, strategi Chelsea terbukti lebih ampuh; setidaknya hingga injury time. Di detik-detik terakhir, ketika seluruh Stamford Bridge hampir merayakan final kedua berturut-turut dalam dua musim, Andres Iniesta menghancurkan mimpi tersebut. Tembakannya dari jarak 20 yard menghentikan napas Chelsea di menit 93. Tembakan Iniesta tadi adalah satu-satunya tembakan on target Azulgrana; dari 14 percobaan.
Tiga musim berselang, kedua tim kembali bertemu. Gol injury time yang menjadi horor bagi Chelsea pada musim 2008/2009, kini berbalik arah. Semua gol The Blues, baik satu gol Didier Drogba di leg pertama maupun gol Ramires dan Fernando Torresdi leg kedua, hadir dalam tambahan waktu.
Ramires mencetak gol di penghujung babak pertama, dan Torres membunuh Victor Valdes di akhir babak kedua. Barcelona yang sebelumnya unggul 2-1 dan terus menyerang, kehabisan tenaga oleh gol El Nino. Takdir pun berputar balik. Dua tim saling melukai oleh gol-gol penghujung laga.
Bagi Barcelona sendiri, kekalahan tadi pagi sangat menyesakkan. Mereka yang unggul ball possessions hingga 83%, memiliki 23 tembakan, dan bermain satu orang lebih banyak, tak mampu membongkar pertahanan Chelsea lebih dari 2 gol. Untuk ketiga kalinya berturut-turut, pasukan Josep Guardiola dibuat “hangus” menunggu gol. Sementara, lawan-lawan mereka (Chelsea 2 kali dan Real Madrid sekali), seolah begitu mudah membobol gawang Victor Valdes dari serangan balik.

Phil Dowd Pimpin Final Piala FA



LONDON, KOMPAS.com — Wasit Phil Dowd terpilih untuk memimpin pertandingan final Piala FA antara Chelsea melawan Liverpool di Wembley pada 5 Mei mendatang.

"Saya mendapatkan kehormatan dan keistimewaan ketika terpilih," jelas Dowd di situs resmi FA. 

"Tentu, sebagai wasit, Anda menginginkan suatu hari nanti bisa memimpin pertandingan final Piala FA. Jadi, hal itu tentunya seebagai puncak karier saya sejauh ini. Sejak berkarier pada 1984, saya tidak pernah berpikir bisa memimpin laga final Piala FA," sambung wasit berusia 49 tahun tersebut. 

Dowd akan dibantu oleh Stuart Burt dan Andrew Garratt. Sementara Michael Jones akan bertugas sebagai ofisial keempat serta Simon Long yang menjadi asisten wasit cadangan. 

Sebelumnya, Dowd pernah memimpin pertandingan final Piala Carling pada 2010 dan Community Shield pada musim ini. Pada final Piala FA 2006, Dowd hanya menjadi ofisial keempat. (FA)


Chelsea-QPR Kembali Dimulai Tanpa Jabat Tangan


LONDON, KOMPAS.com  Laga lanjutan Premier League antara Chelsea dan Queens Park Rangers (QPR) akhir pekan ini akan kembali dimulai tanpa acara jabat tangan. Keputusan itu diambil setelah pihak Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Chelsea, dan QPR berdiskusi. 

Ini adalah kali kedua Chelsea dan QPR bertemu pascakonflik berbau rasisme yang melibatkan pemain kedua tim, yakni kapten Chelsea, John Terry; dan bek QPR, Anton Ferdinand. Pada pertemuan kedua di putaran kedua Piala FA, Januari lalu, kedua tim juga sepakat untuk tidak melakukan acara jabat tangan. 

Karena kasus itu, Terry telah didakwa bersalah melakukan pelanggaran. Pemain berusia 31 tahun tersebut dijadwalkan akan menjalani pengadilan setelah Piala Eropa pada Mei mendatang. 

"Dalam kondisi normal, hal itu (acara jabat tangan) mesti dilakukan," demikian pernyataan FA seperti dilansir situs resmi Chelsea

"Akan tetapi, setelah berdiskusi dengan Chelsea dan QPR mengenai konteks legal secara potensial dan khusus terkait John Terry dan Anton Ferdinand, keputusan sudah diambil untuk meniadakan tradisi bersalaman dalam pertandingan hari Minggu itu," lanjut pernyataan tersebut.

10 Pelatih dengan Gaji Tertinggi, Mou Termahal



PARIS, KOMPAS.com — Media asal Perancis,France Football, membuat sepuluh daftar pelatih dengan gaji tertinggi di dunia. Pelatih Real Madrid, Jose "Mou" Mourinho, menjadi pelatih dengan gaji tertinggi di dunia dengan bayaran 14,8 juta euro atau sekitar Rp 179,53 miliar per tahun.

Sementara itu, Pelatih Barcelona, Pep Guardiola, hanya bertengger di posisi ketiga dengan bayaran 9,5 juta euro per tahun. Bayaran Pep kalah mahal dari Pelatih Paris St-Germain (PSG), Carlo Ancelotti, yang mendapat bayaran 13,5 juta euro. 

Empat pelatih klub Inggris juga masuk ke daftar 10 pelatih dengan gaji tertinggi ini. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menjadi pelatih dengan bayaran tertinggi di Premier League, yaitu 9 juta euro per tahun. "The Professor" unggul atas Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson; dan Manchester City, Roberto Mancini. 

Berikut daftar pelatih bergaji tertinggi versi France Football:

Jose Mourinho (Real Madrid)    14,8 juta euro
Carlo Ancelotti (PSG)                13,5 juta euro
Pep Guardiola (Barcelona)           9,5 juta euro
Arsene Wenger (Arsenal)                9 juta euro
Guus Hiddink (Anzhi)                  8,6 juta euro
Fabio Capello (Ex-Inggris)         8,5 juta euro
Sir Alex Ferguson (Man Utd)          8 juta euro
Dick Advocaat (Rusia)                   7 juta euro
Jose Camacho (China)                  6,1 juta euro
Roberto Mancini (Man City)        5,9 juta euro


Mourinho Siap Kembali ke Chelsea


LONDON, KOMPAS.com - Jose Mourinho dikabarkan akan kembali menangani Chelsea, jika dia jadi meninggalkan Real Madrid pada akhir musim 2011-12.

Masa depan Mourinho di Santiago Bernabeu mulai menjadi tanda tanya setelah dirinya merasa frustrasi dengan perlakuan media Spanyol yang selalu memojokkannya. Madrid pun bahkan dikabarkan telah menyiapkan pelatih baru jika Mourinho benar-benar pergi akhir musim ini.

Seperti dilaporkan The Sun, salah seorang sumber terpercaya mengatakan, jika Mourinho hengkang dari Madrid, ia akan melakukan "reuni" di London bersama "The Blues". Menurutnya, Mourinho merasa tidak betah dengan sejumlah kritikan  di ibu kota Spanyol.

"Jose (Mourinho) pasti akan meninggalkan Real Madrid, setelah itu tentunya dia akan ke Inggris untuk kembali (melatih) Chelsea," kata sumber tersebut. 

"Dia sebenarnya ingin bertahan di Madrid, karena klub membantunya dan mempunyai dana yang cukup besar, tetapi masalahnya di Bernabeu adalah media dan politik," ungkapnya. 

Sumber itu mengatakan, salah satu penghalang kembalinya Mourinho ke Chelsea adalah hubungannya dengan sang pemilik klub, Roman Abramovic. Menurutnya, jika Abramovic bersedia mempercayakan Chelsea dan memberikan kuasa penuh kepada Mourinho, maka kesempatan pindah itu akan cukup besar. 

Apalagi, Abramovic bisa saja tergoda dengan keinginan Mourinho itu, karena sejak kepergiannya pada 2007, Chelsea telah mengganti lima pelatih, yakni Avram Grant, Phil Scolari, Guus Hiddink, Carlo Ancelotti, dan Andre Villas-Boas. Namun, dari lima pelatih itu, belum ada yang bisa menyamai prestasi Mourinho, memenangkan enam gelar dalam kurun tiga tahun.

"Dia (Mourinho) akan mengatakan 'Roman, Anda adalah pemilik klub dan saya adalah bosnya. Jadi mari kita bekerja sama dengan baik.' Untuk Jose hal seperti itu merupakan sebuah hubungan kerja yang sempurana," tutupnya.

Cahill Berharap Bisa Bela Chelsea di Final



LONDON, KOMPAS.com — Bek Chelsea, Gary Cahill, berharap bisa segera pulih dari cederahamstring yang dideritanya setelah membela "The Blues" saat melawan Barcelona di leg kedua babak semifinal Liga Champions, Selasa (24/4/2012). Harapan itu dikemukakan Cahill agar dirinya dapat bermain dalam babak final melawan Bayern Muenchen di Allianz Arena, 19 Mei. 

Dalam laga yang berakhir dengan skor imbang 2-2 tersebut, Cahill mengalami cedera pada menit-menit awal. Mantan pemain Bolton Wanderers itu terjatuh saat mencoba mengawal bintang Barcelona, Lionel Messi, di kotak penalti. 

"Aku melakukan pergerakan yang aneh. Aku merasa ada yang salah dengan otot hamstring-ku. Mereka mencoba langsung menggantiku, tetapi aku saat itu menolak karena merasa baik-baik saja. Namun ketika melakukan lari kecil, baru aku merasakan sakit," ungkap Cahill seperti dilansirThe Sun

"Aku berharap ini tidak seburuk yang kami kira di awal sehingga bisa bermain di final nanti," katanya lagi. 

Dengan cederanya Cahill ini, pertahanan Chelsea akan terancam keropos dalam final tersebut. Pasalnya, selain Cahill, sejumlah bek lain, seperti John Terry, Branislav Ivanovic, Ashley Cole, Ramires, dan Raul Meireles, akan absen karena mendapat akumulasi kartu. 

Dengan demikian, Chelsea hanya bisa mengandalkan David Luiz, Jose Bosingwa, Paulo Ferreira, Sam Hutchinson, dan Ryan Betrand.


UEFA Izinkan Terry Angkat Trofi


LONDON, KOMPAS.com — Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menyatakan telah mengizinkan bek Chelsea, John Terry, untuk mengangkat trofi Liga Champions, jika timnya menjadi juara. Meski tidak bermain di partai puncak tersebut, Terry akan tetap diperbolehkan untuk mengikuti saat penyerahan piala. 

Terry dipastikan tidak dapat bermain di partai final saat timnya berhadapan dengan Bayern Muenchen, 19 Mei. Pasalnya, pemain berusia 31 tahun tersebut mendapat kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Barcelona, Alexis Sanchez, di leg kedua babak semifinal beberapa waktu lalu. 

"Jika Chelsea memenangi final Liga Champions 2012, John Terry akan diizinkan mengangkat trofi dan mendapatkan medali," demikian pernyataan UEFA

Pernyataan ini telah menganulir peraturan UEFA sendiri, yang sebelumnya menyebutkan bahwa pemain, yang terkena hukuman larangan tampil, tetap akan mendapatkan mendali. Akan tetapi, yang bersangkutan tidak boleh duduk di bangku cadangan, dan ikut saat penyerahan trofi. 

Salah satu contoh kasus ini terjadi saat Manchester United menjadi juara Liga Champions pada 1999. Ketika itu, sang kapten "Setan Merah", Roy Keane, tidak ikut dalam penyerahan trofi di Camp Nou.


Jika Chelsea Juara, Siapa Saja Boleh Angkat Trofi


LONDON, KOMPAS.com — Gelandang Chelsea, Frank Lampard, mengatakan bahwa dirinya tak egois dan berambisi sebagai pengangkat trofi Liga Champions jika Chelsea meraih gelar juara. Lampard mengaku bahwa menjuarai Liga Champions adalah hal yang lebih penting bagi tim saat ini.
"Saya ingin tim ini meraih kemenangan sempurna. Jadi, jika kami meraih kemenangan, siapa saja yang boleh mengangkatnya, hal itu tidak begitu penting," ungkap Lampard seperti dilansir Sky Sports.
Chelsea berhasil melaju ke babak final Liga Champions musim ini setelah menyingkirkan Barcelona dengan agregat skor 3-2. Namun, Chelsea harus rela bermain di babak final melawan Bayern Muenchen yang mengalahkan Real Madrid tanpa beberapa pemain unggulan.
Pada pertandingan leg kedua di Camp Nou, kapten Chelsea, John Terry mendapat kartu merah akibat pelanggaran yang dilakukannya terhadap Alexis Sanchez. Hal itu menyebabkan Terry tidak dapat memperkuat Chelsea di final.
Kemungkinan, Lampard akan menggantikan Terry sebagai kapten di final. Pemain berusia 33 tahun itu mengaku bahwa dirinya sulit untuk menghibur Terry yang merasa sedih karena tak bisa memperkuat tim di final.
Namun, kata dia, Terry akan hadir bersama tim di Alianz Arena untuk bersama-sama merayakan kemenangan jika mereka mampu mengalahkan Bayern Muenchen.
"Sulit untuk mengiburnya. Dia akan bersama kami dan mudah-mudahan kami bisa menang dan melakukan pekerjaan sebagai sebuah tim. Namun, hal itu jelas berpengaruh terhadap Terry karena tak mampu bermain di final," tuturnya.

"Liga Champions dan Sepak Bola Seperti Kehidupan"


LONDON, KOMPAS.com- Bek Chelsea, Branislav Ivanovic, mengatakan, bahwa Liga Champions dan sepak bola seperti kehidupan. Setiap tim dan para pemainnya tak bisa menyesali hal-hal yang sudah terjadi dan justru harus terus berjuang untuk laga-laga berikutnya.

"Liga Champions dan sepak bola adalah seperti kehidupan sendiri. Anda tidak bisa melihat ke belakang, Anda harus melihat ke depan," ungkap Ivanovic seperti dilansir ESPN Star.

Ivanovic tak bisa memperkuat Chelsea di final Liga Champions karena akumulasi kartu kuning. Dia merasa sedih atas kenyataan ini. Namun, hidup harus terus berlanjut, ungkapnya, sama seperti sepak bola.

Chelsea melaju ke babak final Liga Champions usai menyingkirkan Barcelona di semifinal dengan agregat skor 3-2. Ivanovic merasa bangga dengan hasil yang dicapai timnya musim ini. Menurutnya, skuad "The Blues" adalah yang terbaik saat ini di bawah tangan dingin Di Matteo.

Menurut pemain berusia 28 tahun itu, mungkin banyak orang yang tidak percaya jika timnya mampu melaju ke final. Namun, Chelsea telah membuktikannya. Menurutnya, Chelsea memang layak mendapatkannya karena permainan terbaik mampu ditunjukan.

"Saya pikir kami memiliki pemain hebat dan skuad yang bagus. Itu sebabnya kami berada di final dan kami harus bermain seperti sebuah tim. Tidak banyak orang yang percaya pada kami, tetapi kami percaya. Saya merasa senang karena tim berhasil ke final. Kami layaknya mendapatkannya dengan sedikit keberuntungan," tuturnya.

Chelsea akan berhadapan dengan Bayern Muenchen di final Liga Champions, 19 Mei mendatang. Pasukan Di Matteo berharap mampu meraih trofi tersebut untuk mencetak sejarah baru.

Liga Inggris: Anton Ferdinand Tak Akan Menjabat Tangan John Terry


John Terry
Muncul kabar terbaru terkait Anton Ferdinand dan John Terry. Dikabarkan, bek Queens Park Rangers tersebut tidak akan mau menjabat tangan Terry saat Chelsea dan QPR akan saling bentrok di pekan ke-36 Liga Inggris akhir pekan ini di Stadion Stamford Bridge.
Ketegangan antar kedua pemain tersebut terjadi pada 23 Oktober 2011 silam saat QPR menjamu Chelsea. Saat itu, Terry berlaku rasis pada adik kandung bek Manchester United, Rio Ferdinand, tersebut.
Kasus ini bahkan sampai membawa Terry ke pengadilan dengan tuntutan kriminal. Sidang sampai saat ini masih ditunda dan akan digelar kembali pada 9 Juli mendatang.
Pekan lalu para petinggi Premier League menyarankan agar Ferdinand mau menjabat tangan Terry sebelum laga, namun Ferdinand sepertinya sudah terlanjur sakit hati dengan Terry.
Jika Ferdinand jadi melakukannya, maka ini akan menjadi kejadian memalukan kedua bagi Terry dalam tempo beberapa hari. Sebelumnya, ia mendapatkan kartu merah konyol saat timnya bermain di Camp Nou menghadapi Barcelona dalam ajang Liga Champions.
Bagi Ferdinand sendiri, ia bisa saja menjadi musuh besar fans Chelsea selama laga berlangsung. Tentu itu bisa mengganggu konsentrasi bermainnya. Padahal, QPR sangat butuh tiga poin guna mengamankan diri dari ancaman degradasi.

Rabu, 25 April 2012

Putih – Sampai Mati

pahamilah semua apa yang terjadi
saat hati tak lagi bisa berkata
mungkin bahagiamu bukan tuk diriku
biarkan semua ini jadi kenangan

lupakan semua cerita cinta
tinggalkan jiwaku yang terluka

reff :
sampai mati kisah ini kan ku jaga
hingga berakhir nafasku
putih cintaku untukmu
sampai mati dirimu kan dihatiku
tiada mungkin tuk terganti
walau semua telah berlalu

atas nama cinta kau yang kubanggakan
inilah hidup tak perlu disesali
biarkan semua tetaplah terjaga
sudahkah kenangan cinta yang terindah

lupakan semua cerita cinta
tinggalkan jiwaku yang terluka
back to reff

Selasa, 24 April 2012

Inilah Resep Chelsea Kalahkan Barcelona

Headline
INILAH.COM, London - Fernando Torres membeberkan rahasia kemenangan Chelsea atas Barcelona di leg pertama semifinal Liga Champions tengah pekan lalu di Stamford Bridge.
Chelsea memiliki modal berharga untuk lolos ke final berkat gol tunggal yang dilesakkan Didier Drogba. Meski terus ditekan hampir sepanjang pertandingan, ‘The Blues’ justru berhasil mencuri gol lewat serangan balik.
“Xavi dan Iniesta adalah pemain yang mampu mendikte ritme pertandingan. Saat Anda melawan mereka, Anda harus menerima kenyataan bahwa mereka yang memegang kendali,” ujar Torres, seperti dikutip dari UEFA.com.
“Banyak tim yang melawan Barcelonsa berpikir mereka bisa mencuri bola dari Barcelona, tetapi saya rasa itu mustahil. Anda harus menggunakan senjata yang berbeda melawan mereka,” lanjutnya.
“Jika Anda berusaha mencuri bola, Anda takkan berhasil dan justru kelelahan. Pada akhirnya, Anda malah memberikan ruang lebih luas bagi lawan Anda,” papar bomber timnas Spanyol itu.
Di Stamford Bridge, Chelsea seperti pasrah bertahan dari gempuran Barcelona. Namun dengan sigap mereka mampu memanfaatkan ruang terbuka lewat serangan balik cepat.
Taktik itu berhasil. Meski Barca unggul dalam penguasan bola hingga 72 persen, pasukan besutan pelatih Roberto Di Matteo justru mengirim sang lawan pulang dengan tangan hampa.
Leg kedua akan digelar di Camp Nou, kandang Barcelona, Rabu (25/4/12) dini hari WIB. Chelsea tak punya pilihan lain kecuali menerapkan taktik bertahan total seperti saat di Stamford Bridge.

Jelang Barcelona vs Chelsea Xabi: Barca Bisa Dikalahkan, Chelsea

Headline

INILAH.COM, Madrid - Gelandang Real Madrid, Xabi Alonso, yakin Chelsea memiliki peluang untuk mengalahkan Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions di Camp Nou.

Alonso menyebut kemenangan yang diraih Madrid atas Barcelona di Camp Nou membuktikan bahwa anak asuh Pep Guardiola itu bisa dikalahkan meski bermain di kandangnya sendiri. Alonso pun yakin Chelsea bisa melakukan hal yang sama.

Chelsea unggul 1-0 di leg pertama berkat gol yang diciptakan Didier Drogba. Mereka ditekan Barcelona sepanjang laga, namun tetap mampu mencuri gol. Alonso, yang ikut andil ketika mengalahkan Barcelona di Camp Nou, menyebut Lionel Messi dan kawan-kawan kini dalam kondisi rapuh.

"Alasan rapuhnya Barcelona bukan karena kalah dari Madrid, tapi beberapa hari sebelumnya setelah mereka kalah dari Chelsea di leg pertama semifinal Liga Champions," tutur Alonso dilansir Goal.

"Kita semua tahun Barcelona adalah tim tersukses dalam beberapa tahun terakhir. Namun mereka bukan tim yang tak bisa dikalahkan. Chelsea memiliki keuntungan satu gol. Bermain di Camp Nou tidak mudah, namun peluang tetap ada," tukasnya.

Chelsea Bisa Tiru Taktik Mourinho

Headline

INILAH.COM, London - Chelsea bakal berhadapan dengan Barcelona di legkedua semifinal Liga Champions. 'The Blues' bakal tandang ke Camp Nou melakoni leg kedua tengah pekan ini.

Chelsea memiliki keunggulan 1-0 berkat kemenangan yang mereka raih di legpertama. Untuk menghadapi Barcelona di Camp Nou, Chelsea bisa meniru taktik Jose Mourinho ketika dirinya membawa Real Madrid mengalahkan Barcelona di Camp Nou akhir pekan lalu.

Mourinho tidak pernah mengalahkan Barcelona di Camp Nou sejak menangani Chelsea dan Inter Milan. Taktik Mourinho saat mengalahkan Barcelona di Camp Nou bisa diadopsi oleh pelatih Chelsea, Roberto Di Matteo.

Ketika berhadapan dengan Barcelona, Madrid menggunakan pola dasar 4-2-3-1. Namun, di lapangan kenyataannya mereka menggunakan formasi 6-3-1. Dua gelandang bertahan Madrid, Xabi Alonso dan Sami Khedira ikut berperan dalam pertahanan sehingga menumpuk enam pemain di lini belakang.

Cristiano Ronaldo, Mesut Ozil, Angel Di Maria dan Karim Benzema ditinggal di lini depan ketika melakukan serangan balik. Terlepas dari gol Alexis Sanchez, Barcelona hanya mendapat dua peluang emas melalui Tello dan Xavi.

Meski hanya menguasai bola sebesar 27 persen, Madrid mampu melakukan tembakan ke arah gawang sebanyak 14 kali atau setara dengan Barcelona. Bahkan seorang Lionel Messi pun tidak bisa melakukan tembakan ke arah gawang.

Hal ini yang bisa dilakukan oleh Frank Lampard, Ramires, Juan Mata dan Didier Drogba. Dua gelandang bertahan Chelsea, Michael Essien dan Raul Meireles/John Obi Mikel membantu empat pemain belakang Chelsea. Di leg pertama, Barcelona menguasai bola sebanyak 79 persen termasuk 24 tendangan ke arah gawang dan delapan diantaranya mengarah tepat ke gawang.

Jika mereka bisa meniru taktik Mourinho, peluang untuk melaju ke final cukup besar. Setidaknya mereka hanya membutuhkan hasil imbang untuk bisa melaju ke final.

'Bersama Di Matteo, Chelsea Bisa Singkirkan Barca'

Headline
INILAH.COM, London - Penyerang Chelsea, Fernando Torres, mengungkapkan bahwa ‘The Blues’ mulai menemukan kembali alasan untuk tersenyum sejak Roberto Di Matteo diangkat sebagai pelatih sementara.
Sejak ditunjuk menggantikan Andre Villas-Boas, Di Matteo cukup berhasil menjalani sejumlah partai krusial. Bersama pelatih asal Italia itu, Chelsea mampu membalas kekalahan 1-3 di kandang Napoli dengan kemenangan 4-1 di kandang sendiri, sekaligus menembus perempatfinal Liga Champions.
Di perempatfinal, Di Matteo berhasil mengalahkan Benfica, baik kandang maupun tandang dan di leg pertama semifinal, Chelsea dibawanya mengalahkan juara bertahan Barcelona 1-0.
Rabu dini hari (25/4/12) WIB, Chelsea akan bertandang ke markas Barca untuk menjalani leg kedua dan bersama Di Matteo, Torres yakin bisa meraih kemenangan.
“Pesannya jelas, ditujukan pada semangat kebersamaan dan perjuangan,” ungkap Torres, seperti dinukil dari situs resmi UEFA. “Anda harus berjuang keras dan, setelah itu, barulah kemampuan terbaik Anda muncul.”
“Saat semuanya bersatu, biasanya Anda bisa mengatasi lawan-lawan Anda. Semua orang paham apa yang dia inginkan, semuanya demi klub. Dia datang dari klub ini, dia pernah bermain di sini, jadi dia memang asli Chelsea,” lanjutnya.
Meski optimistis bisa melaju ke final, Torres tetap melontarkan pujian untuk calon lawan yang akan dihadapinya, khususnya duet gelandang ‘Blaugrana’, Xavi dan Iniesta.
“Sudah jelas Barcelona satu langkah di depan klub-klub lain. Mereka telah mencapai semifinal lima kali, dan mereka bukan lawan yang mudah, tetapi inilah sepak bola: tim terbaik tidak selalu menang. Xavi dan Iniesta adalah pemain yang mampu mendikte ritme pertandingan. Saat Anda melawan mereka, Anda harus menerima bahwa mereka yang memegang kendali,” pungkasnya.