Minggu, 14 April 2013

Mencari Peluang Usaha di Rumah dengan Modal Kecil

Peluang Usaha di Rumah dengan Modal Kecil Untung hingga 15juta Perbulan

Mencari Peluang Usaha 
Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, seseorang mungkin mencari sebuah peluang usaha dengan modal kecil yang dijalankan di rumah serta bisa dijadikan penopang hidup. Meskipun dengan bekal ketrampilan yang sederhana, sebanarnya kita bisa menghasilkan uang lewat kretampilan yang kita miliki. Misalnya saja dalam ketrampilan menjahit. Dan ketrampilan ini tentunya sangat akrab dengan ibu rumah tangga.
Misalnya saja seperti Ibu Margaretha yang bisa kita jadikan contoh, berbekal dana dari pemerintah, perlahan namun pasti ibu ini mulai merintis usahanya dibidang jahit menjahit & sablon sejak Tahun 1994. Uniknya, wanita asal Papua ini punya ketidaksempurnaan pada fisiknya di bagian kaki kirinya. Ia mengisahkan, berawal dari pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah, kini dirinya mampu mengembangkan usaha sendiri.
“Mulainya kita dari rehabilitas penderita cacat tubuh, dikirim ke Departemen Sosial untuk ke Makassar. Di sana, kita belajar keterampilan agar bisa & harus mandiri dan pulang ke daerah masing-masing kemudian berkembang,” tutur wanita berusia 48 tahun itu. Binaan yang diperoleh dari Departemen Sosial tersebut, membuat Margaretha mencoba untuk membuka usaha jahit bagi seragam-seragam sekolah yang ada di daerah Papua serta sablon batik serta baju pesta.
“Yang saya buat, bukan hanya baju seragam sekolahnya saja. Saya juga membuat dasinya, topinya, papan namanya, pokoknya semuanya,” tuturnya. Untuk harga baju yang ditawarkan oleh Margaretha cukup beragam tergantung permintaan. Tetapi untuk kalangan ekonomi lemah, ia tak mematok harga yang pasti, karena prinsipnya hanya ingin membantu. “Untuk harga tergantung pesanan.
Misalnya ada yang pesan seragam batik sekolah, kalau 3 warna harganya Rp 75.000 itu untuk anak SMP kalau anak SMA bisa mencapai Rp 100.000,” tambahnya lagi. Saat ini, ibu dari 2 anak tersebut punya 4 pegawai tetap yang dibinanya dari awal untuk membatu produksinya sehari-hari, namun bila pesanan sedang banyak, dia pun memperkerjakan orang-orang di sekitarnya agar mempunyai penghasilan.
“Saya pekerjakan ibu-ibu setempat kalau pesanan sedang banyak. saya bina dan upah mereka,” katanya. Modal awal guna mencari peluang usaha ini hanya dengan modal kecil. Modal tersebut hasil pinjaman dari sanak saudara serta bekal keterampilan yang ada, kini usahanya cukup berkembang dengan pesat. Dalam satu bulan wanita asli Papua ini bisa menjual 50 potong hingga 100 potong seragam ketika musim ajaran baru sekolah. Omset bersih yang masuk ke kantongnya bisa mencapai Rp 2,5 juta sampai Rp 15 juta dalam 1 bulan.
“Segitu sudah masuk ke kantong saya, sudah saya potong untuk bayar orang yang membantu saya,” tuturnya. Dari usahanya tersebut, maka secara tidak langsung, Margareta pun membantu orang-orang di sekitarnya dengan memperkerjakannya sehingga punya penghasilan. Meski hasil produksinya belum dipasarkan keluar Papua, namun hasil produksi rumahan Margaretha ini sudah merata di seluruh pelosok Papua. Bisa dibilang hampir seluruh sekolah di kabupaten & pelosok Papua menggunakan jasanya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar