Jumat, 27 April 2012

Barcelona Vs Chelsea 2012: Balasan Semifinal Liga Champions Musim 2008/2009

Rabu dini hari, leg kedua semifinal Liga Champion Barcelona vs Chelsea berakhir 2-2. El Barca gagal menembus final ketiga dalam empat tahun terakhir. Sementara, Chelsea berhasil membalas dendam atas kejadian yang menimpa mereka pada semifinal Liga Champions 2008-2009.
Barcelona vs Chelsea 2012 (2)

Takdir mungkin memiliki jalan tersendiri. 6 Mei 2009, Didier Drogba meledak di depan kamera setelah Chelsea ditahan imbang Barcelona 1-1. Ia dan para pemain Chelsea mengklaim, semestinya wasit Tom Ovrebo menghadiahkan tiga hingga empat penalti. Namun, sang wasit tidak menggubris, dan The Blues rontok hanya satu langkah menuju partai puncak.
Ketika itu, lawan yang dihadapi tak lain tak bukan adalah Barcelona di musim pertama Josep Guardiola menangani klub. Bermain di Stamford Bridge, Chelsea ketika itu cuma membutuhkan satu gol kemenangan untuk menyingkirkan Barcelona. Maklum, di leg pertama di Camp Nou, The Blues berhasil menahan El Barca 0-0. Skenario kemenangan Michel Ballack terjadi di menit 9. Michael Essien sukses membobol gawang Victor Valdes.
Sepanjang pertandingan, meski Barcelona unggul dalam ball possessions, strategi Chelsea terbukti lebih ampuh; setidaknya hingga injury time. Di detik-detik terakhir, ketika seluruh Stamford Bridge hampir merayakan final kedua berturut-turut dalam dua musim, Andres Iniesta menghancurkan mimpi tersebut. Tembakannya dari jarak 20 yard menghentikan napas Chelsea di menit 93. Tembakan Iniesta tadi adalah satu-satunya tembakan on target Azulgrana; dari 14 percobaan.
Tiga musim berselang, kedua tim kembali bertemu. Gol injury time yang menjadi horor bagi Chelsea pada musim 2008/2009, kini berbalik arah. Semua gol The Blues, baik satu gol Didier Drogba di leg pertama maupun gol Ramires dan Fernando Torresdi leg kedua, hadir dalam tambahan waktu.
Ramires mencetak gol di penghujung babak pertama, dan Torres membunuh Victor Valdes di akhir babak kedua. Barcelona yang sebelumnya unggul 2-1 dan terus menyerang, kehabisan tenaga oleh gol El Nino. Takdir pun berputar balik. Dua tim saling melukai oleh gol-gol penghujung laga.
Bagi Barcelona sendiri, kekalahan tadi pagi sangat menyesakkan. Mereka yang unggul ball possessions hingga 83%, memiliki 23 tembakan, dan bermain satu orang lebih banyak, tak mampu membongkar pertahanan Chelsea lebih dari 2 gol. Untuk ketiga kalinya berturut-turut, pasukan Josep Guardiola dibuat “hangus” menunggu gol. Sementara, lawan-lawan mereka (Chelsea 2 kali dan Real Madrid sekali), seolah begitu mudah membobol gawang Victor Valdes dari serangan balik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar